Sebelum mengkritik seseorang, ingatlah bahwa tidak semua orang datang ke dunia ini dengan kemungkinan yang sama sepertimu.Artinya, setiap orang mempunyai kesulitannya sendiri ketika ia sedang berada dalam posisi atau kondisi tertentu. Kritikus mungkin sangat pintar menjustifikasi, memberikan penilaian, namun belum tentu ia bisa lebih baik dari orang yang sedang dalam posisi tersebut. Bisa jadi, ketika pengkritik diberikan posisi yang sama, kinerjanya jauh lebih buruk dari pada orang yang dikritiknya.
Ketika cuaca menjadi dingin, orang akan melupakan pohon-pohon yang memberi keteduhan.
Dan orang menebang pohon-pohon itu karena dia lupa dan kehilangan kebijaksanaannya, seolah-olah matahari tidak akan pernah terbit lagi.
Saat matahari memberikan sinar panas terik membakar, barulah orang itu kemudian mengerti dan menyadari apa yang telah hilang dari dirinya, tapi itu akan terlambat untuk semuanya. Dia harus memulai lagi semuanya dari awal dengan menanam pohon dan bersabar menunggu hingga pohon-pohon dapat tumbuh subur dan kembali rimbun dan bisa memberikan keteduhan.
Pemahaman itu mahal nilainya, bahkan seseorang dan banyak gadis dari desa ke kota dan sebaliknya, harus menempuh jarak yang sangat jauh untuk pergi ke sekolah, memakan waktu lama yang bertahun untuk mendapatkan ilmu, membutuhkan semangat untuk belajar, dstnya.Lihat Juga:
Sangat mudah untuk salah paham. Sedikit itikad buruk dan sedikit ketidaktahuan saja, itu sudah cukup menjadi pemicunya.
Sehingga ada yang berkata bahwa:
Hubungan komunikasi antara manusia itu seperti makanan kaleng, di mana tanggal kedaluwarsa terukir di kening mereka, yang pada pandangan pertama tidak dapat dibaca. Ketika anda membeli dan memakannya, anda telah memakan makanan basi dan rusak yang dapat merusak tubuh, berbeda dengan yang anda fahami bahwa itu adalah makanan kaleng yang lezat dan bervitamin.
Seperti kata pepatah gadis India:
Meskipun ada awan hitam di atas, jangan pernah meragukan langit biru.
Pada baris dialog percakapan pemain film di mana mereka mengatakan bahwa: itu bukan sungguh-sungguh awan hitam, bahkan langit itu terlihat putih tapi mereka menganggapnya hitam. Begitulah pikiran manusia yang seringkali mendahului, berprasangka negatif.
Momen tergelap dunia ini dapat anda temui di saat malam hari, namun rasa takut akan kegelapan, akan segera berlalu ketika Tuhan telah mengatur tugas matahari untuk terbit. Begitu juga, hujan akan datang setelah panas terik. Dan begitulah adanya alam semesta ciptaan Tuhan. Semua baik dan buruk akan berlalu. Terkadang anda cuma perlu melalui semuanya dengan kesabaran dan pemahaman yang bijak.
Hal yang sama, ketika rasa takut dan kuatir menyerang para gadis hijaber setelah mendengar cerita tentang rasa sakit yang dialami para wanita di saat-saat mengandung dan melahirkan anak. Rasa takut gadis-gadis berjilbab ini, dikarenakan mereka belum pernah mengalami kondisi mengandung dan melahirkan anak, di saat yang sama, mereka hanya membayangkan rasa sakitnya melahirkan, dan berpikir mereka akan melalui rasa sakit yang sama. Padahal itu belumlah terjadi.
Seperti pengalaman seorang wanita muda ketika mau melahirkan. Di saat rasa sakit yang luar bisa mendatangi, hingga batas maksimal yang mampu ditahan oleh tubuh dan perasaannya, namun seiring waktu dan usaha serta doa, wanita muda ini pun berhasil melahirkan anaknya dengan selamat, menjadi bayi kecil mungil dan lucu yang memberikan kebahagiaan kepada kedua orang tuanya.
1 Komentar
Ada orang bijak ngomong tahu segalanya tentang cewek tapi dia sendiri jomblo.ada!
BalasHapusAda cowok mendadak jadi bijak jika ada cewek yang curhat tentang masalah yang dia hadapi, jika cewek tersebut cakep. ada!
Silahkan berikan komentar anda ! Semoga bermanfaat, amin.