Detik demi detik waktu terus berjalan seiring gerakan jarum jam ⌚️✨⌚️✨⌚️✨ yang terpasang di dinding ruangan kamar atau menghiasi pergelangan tangan seseorang.
Andaipun jarum jam terpaksa berhenti disebabkan kondisi batterainya yang sudah sangat lemah dan sudah tidak mampu menggerakkan jarum jam, namun hal itu tidaklah membuat iba sang waktu,✋ tidaklah mampu mempengaruhi waktu untuk berhenti walau sedetikpun.
Sementara itu, di beberapa titik lokasi tertentu di atas bumi, beberapa orang dengan kondisi berbeda (ada orang tua renta yang sedang terbaring lemas berjuang melawan penyakitnya, ada wanita yang sedang duduk terlihat seperti melamun 😏 di pojok ruangan kamarnya, ada pria yang sedang berjalan lesu sambil membawa surat lamaran kerja, dll) cemas akan perjalanan hidup mereka. Namun, apapun yang mereka alami, hal itupun tidaklah juga dapat membuat iba sang waktu dan tidak mampu menghentikan perjalanan waktu walau sedetikpun.
Detik demi detik ⌚ 😤 ⌚ 😤 ⌚ sang waktu terus berjalan tanpa mempedulikan apa yang sedang terjadi di dunia ❣ memaksa semua jam yang masih memiliki power untuk menggerakkan detik dan menit 🐣 memaksa jam untuk menggerakkan jarum jam.
Kesadaran mungkin belum menghampirinya, wanita itu pun seakan tidak peduli pada waktu, dia terus aja melamun di kamarnya, dan sesekali melintas dalam benaknya wajah sosok pria yang begitu dekat, bersama 2 orang anaknya di Jakarta sedang diintimidasi oleh kesulitan ekonomi. Namun, suara detik jam tiba-tiba membuyarkan lamunannya, dia kembali sadar dan harus bangkit bersama waktu melintasi perjalanan waktu hingga sampai pada terminal berikutnya untuk menuju tempat pemberhentian terakhir surga Allah.
Baca Juga:
Final Destination 5 -> http://bit.ly/TheFinalDestination
Kisah Nyata Belum Berjodoh -> http://bit.ly/belumberjodoh