Satu persatu pesan itu turun, seperti secercah cahaya di antara kegelapan, memberikan penerangan dan penglihatan yang langsung membuka hijab mata batin dan hikmah kebijaksanaan akalnya.
Satu persatu pesan itu turun, seperti puisi malam yang melintasi alam semesta jagad raya, menembus dasar bumi, melewati lapisan makrokosmos, menyingkap tabir penghalang kedekatan antara seorang hamba dan sang kholik..
Diapun bersujud, dengan kesadarannya yang khusuk dalam sholat malam, menyadari eksistensi sebagai hamba yang memerlukan tuhan
Diapun bersujud, menangis dalam keimanannya, di sela-sela perasaannya yang galau dan pengatahuan syariat,1 tarikat,2 hakikat,3 dan makrifat-nya 4 yg tak seberapa, mencoba memahami ketika rahasia thariqoh (jalan) Rasulullah itu diberikan kepadanya.....Rahasia Tahajjud Malam.
سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّ الْمَلاَئِكَةِ وَالرُّوْحِ
Maha suci Allah, Maha Bersih Allah, Tuhannya para malaikat dan Jibril sang ruh suci
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
...dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji. surah Al Israa' : 79
يَأَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ, قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلاً , نِصْفَهُ أَوِ انقُصْ مِنْهُ قَلِيلاً, أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلاً, إِنَّا سَنُلْقِي عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيلاً, إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْءًا وَأَقْوَمُ قِيلاً , إِنَّ لَكَ فِي اَلنَّهَارِ سَبْحًا طَوِيلاً, وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلْ إِلَيْهِ تَبْتِيلاً , رَبُّ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ فَاتَّخِذْهُ وَكِيلاً
Artinya: “(1) Hai orang yang berselimut (Muhammad), (2) bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (3) (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, (4) atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur’an itu dengan perlahan-lahan. (5) Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat. (6) Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. (7) Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak). (8) Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan. (9) Dia-lah Tuhan masyrik dan magrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung”. [QS. Al-Muzammil (73) : 1 – 9]
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ (١٥) آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُحْسِنِينَ (١٦) كَانُوا قَلِيلا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ (١٧) وَبِالأسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar. surah Adz Dzariyaat : 15 - 18
Catatan:
1 Syariat, shari’a (Arab: الشريعة, "Hukum Islam") adalah Jurisprodensi hukum Islam sebagaimana telah disampaikan dalam Al-Quran dan Al-Sunnah.
2 Tarikat, tariqa (Arab: الطريقة, "jalan spiritual"), secara harfiah diartikan sebagai jalan kebenaran esoterik (esoteric path). Seorang murid tarikat biasanya akan dipandu oleh mursyid atau syeikh bagaimana melewati jalan spiritual ini berdasarkan disiplin metode ilmu pengetahuan tarikat masing-masing.
3 Hakekat, ḥaqīqa (Arab: الحقيقة, "kebenaran")salah satu di antara 4 tahap dalam pendakian sufi (syariat, thariqot, hakekat, dan ma`rifah). Secara defenitif, konsep hakekat sulit diterjemahkan, biasanya lebih diartikan sebagian kebenaran mistik spiritual. Dalam beberapa buku teologi filsafat, hakikat didefinisikan sebagai apa yang nyata, asli, kebenaran yg otentik, apa yang benar tentang dirinya, kebenaran status metafisik, kosmik, hingga ketuhanan. Dalam dunia sufi, hakekat didefinisikan sebagai kebenaran tentang eksistensi yang datang dari Allah, ketika terbukanya hijab antara hamba dan Allah.
4 Marifat, marifa (Arab: المعرفة, "pengetahuan"), istilah yang digunakan di kalangan pengamal spiritual Sufi untuk menggambarkan pengetahuan intuitif mistik tentang kebenaran rohani. Ma`rifa digambarkan juga sebagai pengetahuan terakhir atau puncaknya spiritual hamba(the final mystical knowledge, unio mystica).
1 Syariat, shari’a (Arab: الشريعة, "Hukum Islam") adalah Jurisprodensi hukum Islam sebagaimana telah disampaikan dalam Al-Quran dan Al-Sunnah.
2 Tarikat, tariqa (Arab: الطريقة, "jalan spiritual"), secara harfiah diartikan sebagai jalan kebenaran esoterik (esoteric path). Seorang murid tarikat biasanya akan dipandu oleh mursyid atau syeikh bagaimana melewati jalan spiritual ini berdasarkan disiplin metode ilmu pengetahuan tarikat masing-masing.
3 Hakekat, ḥaqīqa (Arab: الحقيقة, "kebenaran")salah satu di antara 4 tahap dalam pendakian sufi (syariat, thariqot, hakekat, dan ma`rifah). Secara defenitif, konsep hakekat sulit diterjemahkan, biasanya lebih diartikan sebagian kebenaran mistik spiritual. Dalam beberapa buku teologi filsafat, hakikat didefinisikan sebagai apa yang nyata, asli, kebenaran yg otentik, apa yang benar tentang dirinya, kebenaran status metafisik, kosmik, hingga ketuhanan. Dalam dunia sufi, hakekat didefinisikan sebagai kebenaran tentang eksistensi yang datang dari Allah, ketika terbukanya hijab antara hamba dan Allah.
4 Marifat, marifa (Arab: المعرفة, "pengetahuan"), istilah yang digunakan di kalangan pengamal spiritual Sufi untuk menggambarkan pengetahuan intuitif mistik tentang kebenaran rohani. Ma`rifa digambarkan juga sebagai pengetahuan terakhir atau puncaknya spiritual hamba(the final mystical knowledge, unio mystica).