Sejarah Peringatan Hari Air SeDunia (World Water Day)
Pertama kali secara resmi diusulkan dalam Sidang Umum PBB ke-47 tanggal 22 Desember 1992 di Rio de Janeiro, Brasil.
Pada tahun 1993, Hari Air Dunia pertama yang disepakati oleh Majelis Umum PBB dan sejak itu setiap tahun berfokus pada isu yang berbeda, seperti pada 2009 menampilkan ide Air Bersama (Shared water), Peluang Bersama (shared opportunities).
PBB dan negara-negara anggotanya menggunakan hari ini untuk melaksanakan rekomendasi PBB dan mempromosikan kegiatan nyata di dalam negara masing-masing mengenai sumber air dunia. Selain itu, sejumlah organisasi non pemerintah mempromosikan air bersih dan habitat perairan yang berkelanjutan juga telah memanfaatkan Hari Air Dunia sebagai waktu untuk memusatkan perhatian pada isu-isu kritis saat ini.
Hari Air Sedunia (Inggris: World Day for Water) adalah perayaan yang ditujukan sebagai usaha-usaha menarik perhatian publik akan pentingnya air bersih dan usaha penyadaran untuk pengelolaan sumber-sumber air bersih yang berkelanjutan
Air Menurut al-Qur`an (Islam)
Jauh Sebelum PBB berbicara tentang air, Islam melalui al-Quran dan al-Hadits telah menjelaskan kepada manusia tentang pentingnya air dan fungsi-fungsi air.
Ada banyak-ayat alquran dan hadits yang menekankan pentingnya air sebagai sumber kehidupan manusia. Allah subhanahu wata’ala dalam ayat ke 30 Surat Al-Anbiya’ berfirman: “
Dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup.” Secara transparan Allah dalam ayat ini menyebut air sebagai sumber kehidupan “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu. Kemudian kami pisahkan antara keduanya dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al-Anbiyaa:30)
[Q.S An-Nur : 43]
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُزْجِي سَحَابًا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهُ ثُمَّ يَجْعَلُهُ رُكَامًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ جِبَالٍ فِيهَا مِنْ بَرَدٍ فَيُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَصْرِفُهُ عَنْ مَنْ يَشَاءُ ۖ يَكَادُ سَنَا بَرْقِهِ يَذْهَبُ بِالْأَبْصَارِ
Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian) nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu
[QS. Al-Furqan : 48]
وَهُوَ الَّذِي أَرْسَلَ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ ۚ وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً طَهُورًا
Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih
[QS. Al-Anfal : 11]
إِذْ يُغَشِّيكُمُ النُّعَاسَ أَمَنَةً مِنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُمْ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً لِيُطَهِّرَكُمْ بِهِ وَيُذْهِبَ عَنْكُمْ رِجْزَ الشَّيْطَانِ وَلِيَرْبِطَ عَلَى
قُلُوبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ الْأَقْدَامَ
(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kakimu)
Sifat dan Fungsi Air Menurut al-Quran
Berdasarkan penjelasan Al-Qur’an dapat kita temukan beberapa jenis dan fungsi air bagi manusia di antaranya sudah dijelaskan sifat air dan fungsinya seperti al-ma’ul mumthir (air hujan), al-ma’ul furath (air sumur) dan air sungai yang biasa kita minum, al-ma’ul ujaz (air laut yang mengandung kadar garam tinggi).
1. Air hujan (al-ma’ul mumthir), secara ilmiah air hujan hasil penguapan air laut yang membentuk segumpal awan mendung, oleh karena itu air hujan merupakan air yang sangat jernih. Saat air hujan turun ke bumi secara otomatis air hujan membersihkan udara karena kemampuannya menghisap material-material seperti gas dan zat-zat logam lainnya. menurut para ilmuan disela proses itu air hujan tercampur dengan zat-zat kimia dan garam-garam yang mengandung material padat sehingga merubah rasanya menjadi sedikit asam dan asin.
Dalam Al-Quran dijelaskan bahwa air hujan adalah tetesan-tetesan air hasil penyulingan yang di buat oleh Allah atau yang disebut al-ma’ul mumthir. Air hujan dipercaya mampu mengangkat segala kotoran yang terdapat pada kulit tubuh manusia jauh lebih baik dari pada air biasa, air hujan sangat steril dari berbagai macam virus dan bakteri sesuai dengan karakter air hujan yang sangat baik inilah telah dijelaskan hakikat keistimewaan air hujan dalam firman Allah yang berbunyi “kami turunkan dari langit air yang sangat bersih.” Dalam Al-Quran juga dijelaskan bahwa sifat air hujan yang turun dari langit mampu untuk menyucikan diri manusia serta mampu untuk menghilangkan segala gangguan-gangguan setan dan dapat digunakan sebagai sumber energi bagi tubuh manusia.
2. Air Sumur (al-ma’ul furath) dan air sungai yang biasa kita minum begitulah alquran biasa menyebutnya. Al-ma’ul furath dalam bahasa arab bararti air yang nikmat rasanya, tidak salah lagi air yang nikmat itu adalah air yang segar untuk diminum yang biasa dikonsumsi manusia baik dari sumur atau sungai, dalam alquran air sungai air yang berasal dari mata air atau air sumur disebut dengan segar dan sedap rasanya karena memiliki kandungan logam yang menjadikan rasa air menjadi manis. air yang kita minum baik yang berasal dari sumber mata air, sungai atau sumur adalah air tawar yang berasal dari air hujan yang turun dari langit, dengan keadaan yang sangat jernih dan mengalir memlalui aliran sungai digunung-gunung dan kehendak allah air hujan itu bercampur dengan zat-zat tambang dan garam-garam di bumi yang menjadikan air hujan itu berubah sifat menjadi air tawar yang segar untuk dikonsumsi. Subhanallah syukur alhamdulillah atas segala nikmat yang Allah telah berikan.
Sesuai dengan firmannya Allah telah menamai air sungai yang tersimpan dibawah bumi dan kita minum bagai air yang segar yang sedap rasanya. sedangkan air laut dengan asin lagi pahit yang menunjukkan kadar garam yang berlebihan. “tiada sama (antara) dua laut: yang ini tawar, segar sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit.” (QS. Fathir:12)
3. Air laut yang mengandung kadar garam tinggi (al-ma’ul ujaz) dan berlebih karena itulah air laut tidak cocok untuk dikonsumsi sebagai minuman, meskipun demikian air laut mempunya manfaat lain dengan kandungan garam yang sangat tinggi bagi sumber kehidupan dalam laut dan bermanfaat bagi manusia. dalam alquran dijelaskan semua binatang buruan laut dan semua makanan yang berasal dari laut dihalalkan merupakan makanan yang lezat bagi manusia seperti firman allah dalam surat Al-Maidah ayat 96 “maka dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan yang berasal dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu“.
Begitu pula dalam sebuah hadits yang shahih rasulullah bersanbda “sesungguhnya air laut itu bersih airnya dan halal bangkainya untuk dimakan.” Maha Besar Allah yang telah menurunkan air dengan berbagai sifat dan manfaatnya. Air hujan yang diyakini sebagai air yang paling jernih dan bersih yang mampu membersihkan diri manusia serta air sungai dan air sumur yang memiliki rasa sedap dan menyegarkan. air laut yang memiliki kadar garam yang berlebihan dan menjadi sumber kehidupan laut yang menjadikan halal buruan laut serta makanan yang lezat bagi manusia.
Allah berfirman dalam surat Al-Furqan ayat 53 “dan dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit dan dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang mengahalangi.” (QS. Al-Furqan:53)
Akhirnya fenomena sungai dalam lautan ini ditemukan oleh ahli kelautan yang bernama Mr. Jacques Yves Costeau yang melakukan penelitian didalam dasar laut, ia menelurusi fenomena bawah laut di Cenote Angelita di Mexico. Saat melakukan penyelaman ia dikejutkan dengan sebuah fenomena alam yang luar biasa, dia menemukan air tawar diantara air laut yang asin penemuan itu membuatnya takjub, bagaimana mungkin air tawar berada terpisah dalam air laut yang asin tetapi itulah kenyataannya yang ia temukan dibawah laut.
Rasa ingin taunya yang besar membuat Mr. Costeau menyelam lebih dalam lagi ia menyaksikan fenomena alam yang lebih mengejutkan lagi, betapa tidak ia melihat ia melihat ada sungai di dasar lautan sampai pada suatu ketika ia bertemu dengan seorang ilmuan muslim dan menjeritakan fenomena yang sangat ganjil itu lalu ilmuan muslim itu ingat pada salah satu surat dalam alquran dan membacakan ayat itu dihadapa Mr. Costeau Surat Ar-Rahman ayat 19-21.
Ayat inilah yang akhirnya membuat Mr. Costeau sang penemu sungai di dasar laut itu masuk islam , kebeneran dan keistimewaan Al-Quran telah menuntunnya kejalan yang benar. Maka benar adanya bahwa alquran adalah wahyu Allah melalui rasulnya baginda Muhammad. Fenomena ganjil ini diceritakan 1400 tahun yang lalu lewat Al-Quran dan terbukti sekarang. Sebagaimana firman Allah “aku (muhammad) tidak berbicara sesuai kehendakku sendiri kecuali yang diwahyukan kepadaku” (QS. An-Najm:3-4). Sungai dibawah laut itu ditumbuhi daun-daunan dan pohon, para peneliti menyebut fenomena itu sebagai lapisan hidrogen sulfida. Maha Besar allah atas segala kehendaknya.
Selain ayat-ayat alQur`an dan hadits di atas, masih banyak lainnya bisa anda telusuri di kitab suci al-Quran maupun kitab hadis shohih.
Lainnya:
Selamat Hari Hutan Sedunia
Selamat Hari Bahagia Sedunia