Problematika Hidup Manusia dan Hewan
Pertumbuhan hidup manusia sejak pasangan leluhur kita: Nabi Adam dan Hawa terus berkembang dan semakin pesat hingga saat ini.
Setiap menit bahkan selalu ada bayi yang lahir di berbagai belahan bumi, dan setiap manusia akan memerlukan makanan/minuman dan tempat tinggal. Imbasnya, perluasan wilayah tempat tinggal manusia di bumi akan terus melebar hingga kawasan hutan yang menjadi tempat marga satwa tinggal. Sebagai akibatnya, penebangan liar (baik untuk tujuan komersial ataupun pembuatan area baru), pembakaran hutan yg disengaja, hingga menimbulkan bencana udara (asap) di Jambi, Riau, Kalimantan, dan lainnya. Hal ini, tidak saja telah mengganggu proses kehidupan manusia itu sendiri, tapi juga semua makhluk hidup lainnya, khususnya semua hewan yang ada di hutan.
Namun Allah mungkin telah mengatur semua itu, dengan menciptakan sistem sunnatullah ketika alam di rusak, maka alampun akan dapat merusak manusia hingga mematikan melalui berbagai macam bencana alam yang mematikan. Ketika hutan ditebangi tanpa reboisasi1, pada tingkat kerusakan hutan yang parah, tidak saja dapat menimbulkan Erosi2 dan bencana banjir, namun juga hilangnya penyaring udara bumi, panas, punahnya berbagai hewan yang memiliki fungsi/tugas penting dalam ekosistem kehidupan semua makhluk di bumi, dll. (Baca: Selamat Hari Lingkungan Hidup)
Siamang Hitam di Taman Rimba Jambi
Ini adalah di antara salah satu contoh hewan yang berasal dari hutan dan berada di area Taman Rimba Jambi. Photo diambil saat mengunjungi taman tersebut beberapa waktu yang lalu.
Mengingat bukan ahli tentang binatang, tidak tahu persis apakah yang diperlihatkan dalam gambar di atas termasuk jenis siamang, lutung, monyet, atau kera. Namun pasti itu adalah hewan.
Photo Siamang hitam bersama pasangan dalam sebuah kandang di area Taman Rimba Jambi
Catatan Kaki:
1Reboisasi (bahasa Inggris: reforestation) adalah penanaman kembali hutan yang telah ditebang (tandus, gundul) untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia dengan menyerap polusi dan debu dari udara, membangun kembali habitat dan ekosistem alam, mencegah pemanasan global dengan menangkap karbon dioksida dari udara, serta dimanfaatkan hasilnya (terutama kayu).
2Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya) akibat transportasi angin, air atau es, karakteristik hujan, creep pada tanah dan material lain di bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang, dalam hal ini disebut bio-erosi
1Reboisasi (bahasa Inggris: reforestation) adalah penanaman kembali hutan yang telah ditebang (tandus, gundul) untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia dengan menyerap polusi dan debu dari udara, membangun kembali habitat dan ekosistem alam, mencegah pemanasan global dengan menangkap karbon dioksida dari udara, serta dimanfaatkan hasilnya (terutama kayu).
2Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya) akibat transportasi angin, air atau es, karakteristik hujan, creep pada tanah dan material lain di bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang, dalam hal ini disebut bio-erosi