Dalam kondisi tertentu, sejarah Islam bahkan menceritakan tentang kebenaran yang disampaikan oleh beberapa Nabi dan tidak diterima oleh anggota keluarga mereka. Seperti kebenaran tentang datangnya Tsunami yg disampaikan oleh Nabi Nuh Alaihissalam kepada umat dan keluarganya, yang ditolak mentah-mentah olah istri dan anak beliau serta mayoritas umat saat itu. Kebenaran tentang Islam yang disampaikan oleh Nabi Muhammad yang ditolak oleh orang2 yang ingkar (kaum kafir) termasuk paman beliau.
Apakah Mereka, Nabi Yang Gagal?
Tidak, Nabi hanya menyampaikan (menyerukan) kebenaran yang diberitakan ALLAH, dan berusaha memberikan pemahaman dan mengajak umatnya untuk mengerti. Selanjutnya, jika keingkaran (mungkar) telah menutupi akal dan hati mereka untuk menerima kebenaran tersebut maka merekalah yang telah menggagalkan diri mereka sendiri menerima kebenaran itu. Karenanya, pantaslah jika mereka kemudian mendapatkan azab dari Allah.
Retorika Dakwah
Khusus dalam pendidikan dakwah, ada beberapa hal yang dapat diamalkan di antaranya:
- Kebenaran yang disampaikan adalah kebenaran yang telah dijelaskan oleh al-Quran dan al-Sunnah. Menyampaikan kebenaran tapi bertentangan dengan ke-2 sumber tersebut, maka tidak termasuk dalam penyampaian dakwah.
- Menggunakan bahasa penyampaian sesuai dengan tingkat pendikan orang yang sedang didakwah. Atau bisa menggunakan bahasa dakwatul bilhal (contoh prilaku) seperti menjadi muslim/muslimah yang baik, menjadi pedagang yang rajin dan jujur, menjadi pejabat yang tidak korupsi, menjadi aparat polisi yang tidak menerima suap, dstnya.
- Menguasai ilmu-ilmu pendukung dakwah: seperti ilmu hadits, bahasa dan tafsir al-Quran, ilmu tauhid, fiqih, dan lainnya.
بَÙ„ِّغُوا عَÙ†ِّÙŠ ÙˆَÙ„َÙˆْ آيَØ©ً
Ballighu `Anniy Walau A~yaah..
[HR Al-Bukhari 3/1275 no 3274]
Sampaikanlah Dariku Walaupun hanya satu Ayat
(al-hadits)